Selamat Pagi...
Kalimat itu mestinya sudah terucap sejak 5 jam yang lalu. Karena, nyatanya sudah ada manusia yang bangun lebih cepat dari ayam-ayam , seperti yang terjadi dengan banyak pedagang kecil di sekitar terminal Lolowa, berjualan mengadu untung malang disana.
Selamat Pagi mungkin tidak sempat terucap oleh mereka, karena bisa jadi itu tidak penting. Yang penting bagi mereka; dagangan harus laku terjual ; meski harus ditebus dengan berjualan tanpa tempat berteduh. Hidup itu soal pilihan, sulit rasanya untuk menjalani hari-hari panjang dalam 12 bulan terakhir ini di Lolowa. Sejak pindah dari Lokasi lama di pasar Baru, memang tidak ada lagi pilihan lain. Ada juga yang masih nekat kembali berjualan di Pasar Baru, tapi resikonya berat dan menyakitkan. Razia Satpol PP seringkali menjadi ancaman untuk berjualan dengan gembira. Jadi, apakah masih perlu Selamat Pagi untuk mereka ? Padahal Selamat Pagi selalu mengingatkan setiap orang tentang harapan; semua manusia memulai kehidupannya di pagi hari dengan tujuan bisa menebus harapan-harapan mereka....