Saturday, April 24, 2010

Kerikil Dalam Sepatu

Salam untuk semua waktu menulis ini, persis pukul 16.00 Wita. Sahabat saya, duduk disebelah kanan, ada Yan di kiri, kanan luar ada Denny. Tadi ada Mama Emy berdiri tepat di belakang. tapi rupanya posisi kurang nyaman. Beliau memilih untuk duduk di depan kami semua. memang raanya lebih apik untuk kami saling berapresiasi...
Prolog ini barangkali tidak punya kaitan langsung dengan judul tulisan. Tapi kebatinan kami semua sore ini memang sedang persis sama dengan nasib kerikil dalam sepatu. dan nasib orang yang sedang pakai sepatu itu. semua Tidak nyaman. Tidak nyaman hanya gara-gara seperti ada sesuatu yang terganjal.. tapi bagaimana soal ganjalan, saya mohon maaf untuk tidak membukanya kepada forum pembaca yang terhormat. Hanya tinggal kami berempat menyelesaikan kopi sambil meokok dengan hembusan nafas sedikit tertahan.. tidak apa.. kami tetap berbahagia dengan sore ini.. karena sebentar malam pasti tambah hangat... selamat sore Atambua. Oh iya... ada Agus di belakang, ingatkan kalau tulisan merokok tadi salah. mula-mula tertulis "meokok", sebetulnya merokok. Terima kasih Gus, saya jadi berpikir untuk membuat satu tulisan lagi berjudul Meo Kok !. karena banyak orang yang tinggal di Belu, mengerti apa itu Meo. selamat sore sekali lagi. Yan,Eng,Ricky,Denny dan Agus di Atambua

PrivateSchollExam

How To Recondition Old Batteries And Save $$$"

Quicky & Easily to Learn Anatomy and Physiology